Sabtu, 12 November 2011

Tentang Penyakit Thalasemia

Pernahkah anda mendengar thalasemia?? Mungkin untuk ukuran masyarakat awam, thalasemia cukup jarang didengar. Padahal sebenarnya penderita penyakit thalasemia di Indonesia jumlahnya cukup banyak.

Penyakit Thalasemia merupakan suatu kelainan darah yang bersifat genetik. Kerusakan DNA tersebut menyebabkan tidak optimalnya produksi sel darah merah serta mudah rusak sehingga kerap menyebabkan anemia. Penyakit ini merupakan penyakit turunan. Jika suami atau istri membawa sifat (carrier) thalasemia, maka 25% anak mereka memiliki kemungkinan menderita thalasemia. Karena itu, ketika sang istri mengandung, disarankan untuk melakukan tes darah di laboratorium untuk mengetahui janinnya mengidap thalasemia atau tidak. Jika janin positif terkena thalasemia maka di kemudian hari memerlukan transfusi darah secara rutin selama hidupnya.

Akibat terburuk yang diakibatkan oleh penyakit thalasemia adalah penderita bisa meninggal dunia, hal ini akibat penimbunan zat besi pada organ jantung. Walau penimbunan zat besi akibat transfusi darah terjadi di berbagai organ namun karena jantung mempunyai daya kompensasi yang kurang di banding organ lain, maka banyak penderita thalasemia meninggal karena komplikasi jantung.

Deteksi Dini Penyakit Thalasemia

Skrining thalasemia yang sekarang mulai marak dengan banyaknya info dan publikasi mengenai penyakit ini dikenal dengan cara elektroforesis (analisis Hb) serta cara lain yang lebih baru yaitu HPLC (High Performance Liquid Chromatography) karena dianggap lebih akurat dengan keunggulan lainnya.

Deteksi dini terhadap penyakit ini sekarang dianggap para ahli sangat penting karena pertambahan jumlah penderita yang cukup pesat tadi, dan hasil penanganannya juga akan lebih baik ketimbang melakukan skrining ketika perjalanan penyakit telah lanjut.

Sasaran pendeteksian adalah anak-anak dengan gejala yang dicurigai, pasangan usia subur serta ibu hamil sebagai syarat pemeriksaan prenatal. Deteksi dapat dilakukan sejak bayi masih di dalam kandungan karena kemungkinan lahirnya penderita dari pasangan pembawa gen sebesar 25 persen tadi.

Kalaupun harus memperhatikan gejalanya terlebih dahulu seperti pucat, gampang lemas dan sebagainya tadi, masih terlalu umum dan dapat terjadi pada banyak penyakit. Begitupun, gejala awal akan dapat terlihat ketika anak berusia 3 hingga 18 bulan.

Sebagian ahli berpendapat, bila tidak ditangani secara serius, anak-anak penderita thalasemia rata-rata hanya dapat bertahan hingga usia 8 tahun saja. Perawatan rutin berupa transfusi rutin terus menerus bisa memperpanjang harapan hidup dengan aktifitas dan kemampuan intelektual sama dengan orang normal, selain perlunya penggunaan obat untuk mengatasi penumpukan zat besi di dalam organ tadi, berupa obat Desferal yang biasa-nya diberikan lewat suntikan di bawah kulit untuk mengikat zat besi dan dikeluarkan melalui urin atau melalui infus.

Diagnosa

Thalassemia lebih sulit didiagnosis dibandingkan penyakit hemoglobin lainnya.
Hitung jenis darah komplit menunjukkan adanya anemia dan rendahnya MCV (mean corpuscular volume).
lektroforesa bisa membantu, tetapi tidak pasti, terutama untuk alfa-thalassemia.
Karena itu diagnosis biasanya berdasarkan kepada pola herediter dan pemeriksaan hemoglobin khusus.

Pencegah

Pada keluarga dengan riwayat thalassemia perlu dilakukan penyuluhan genetik untuk menentukan resiko memiliki anak yang menderita thalassemia. Anda sekeluarga juga bisa mengkonsumsi Jelly Gamat Gold G untuk mencegah penyakit ini.

Pengobatan

Pada thalassemia yang berat diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian tambahan asam folat. Penderita yang menjalani transfusi, harus menghindari tambahan zat besi dan obat-obat yang bersifat oksidatif (misalnya sulfonamid), karena zat besi yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan.

Pada bentuk yang sangat berat, mungkin diperlukan pencangkokan sumsum tulang. Terapi genetik masih dalam tahap penelitian.

Untuk pengobatan alternatif penyakit thalasemia bisa dilakukan secara alami yaitu dengan obat thalasemia tradisional Jelly Gamat Gold-G, yang terbuat dari ekstrak teripang (sejenis ikan laut). Untuk informasi lebih lengkap, klik disini

7 komentar:

  1. pnyakit thalassemia jga dpt d smbuhkn dengan mngknsumsi obat xamthone plus..

    BalasHapus
  2. Penyakit Thalasemia solusinya Xamthone plus..

    BalasHapus
  3. Penyakit Thalasemia jang disepelekan atasi dengan solusi mudah dan alami Xamthone plus ..

    BalasHapus
  4. obati segera penyakit thalasemia anda dengan obat herbal xamthone plus,,insya alloh penyakit itu akn segra kabuur dari tubuh anda,,

    BalasHapus