Jumat, 13 Januari 2012

Diabetes Menyebabkan Kebutaan Permanen

Perlu adanya kewaspadaan bagi anda yang menderita penyakit diabetes. Karena penyakit ini memiliki karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) sehingga tak jarang orang yang menderita penyakit diabetes mengalami berbagai macam komplikasi seperti komplikasi akut (yang terjadi secara mendadak) dan komplikasi kronis (yang terjadi secara menahun). Salah satu macam komplikasi akut yang bisa diderita oleh diabetesi yaitu diabetes menyebabkan kebutaan permanen. Simak artikel lengkapnya berikut ini.

Komplikasi Diabetes Akibatkan Kebutaan Permanen

diabetes menyebabkan kebutaan permanenRetinopati diabetik atau kerusakan retina mata akibat komplikasi diabetes menyebabkan kebutaan permanen tanpa didahului gejala. Salah satu macam pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memeriksakan mata secara rutin. Sebab kondisi ini tidak menimbulkan gejala awal sama sekali.

“Gejala paling umum pada Retinopati Diabetik (RD) adalah tidak ada gejala,” tegas Dr Satya Prabha Kotha, Koordinator Lapangan Pencegahan RD dari Helen Keller International di sela-sela Workshop Penanganan Laser untuk RD di Klinik Mata Kirana RS Cipto Mangunkusumo, Rabu (11/1/2012).

Dokter asal India ini mengatakan, banyak pasien datang ke klinik dalam kondisi sudah terlambat karena menunggu gejalanya muncul. Padahal jika rajin periksa, kerusakan pembuluh darah bisa terdeteksi sejak dini sebelum kerusakan itu mencapai retina.

Makin dini kondisi ini terdeteksi, penanganannya akan semakin mudah antara lain dengan menembakkan laser selama kurang lebih 20 menit tergantung tingkat kerusakan. Namun jika terlanjur buta, maka sebagian besar kerusakan retina sudah tidak bisa diperbaiki dengan cara apapun.

Meski sebagian besar tidak didahului gejala, Dr Satya mengatakan kadang-kadang ada gejala yang perlu diwaspadai oleh para pengidap diabetes yakni jika pandangan mata mulai kabur. Pada beberapa orang, penglihatan juga terganggu oleh bayangan hitam yang tampak melayang-layang (floating).

Namun secara umum, stadium awal RD sering terabaikan karena gejalanya sulit dikenali. Oleh karena itu Dr Satya mengatakan, penderita diabetes di atas usia 12 tahun sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata sedikitnya sekali dalam setahun sebelum diabetes menyebabkan kebutaan permanen.

Pemeriksaan bisa dilakukan di hampir semua klinik mata, khususnya yang memiliki fasilitas opthalmoscopy atau funduscopy. Sayangnya, di Indonesia tidak semua layanan kesehatan dasar seperti puskesmas punya alat semacam itu sehingga untuk periksa harus mendatangi rumah sakit atau klinik mata.

Dr Satya menambahkan, 8 persen dari seluruh pengidap diabetes tipe apapun punya risiko mengalami kebutaan akibat RD. Pada diabetes tipe I (DM-1), 90 persen pengidapnya akan mengalami RD dengan berbagai tingkat keparahan setelah melewati usia 20 tahun.

sumber : detikhealth.com

Pencegahan dan Pengobatannya

Untuk mengatasi resiko kebutaan akibat diabetes, langkah tepat yang harus anda lakukan adalah lebih fokus dan peduli untuk melakukan berbagai macam pencegahan atau upaya deteksi dini. Seperti : mengendalikan kadar gula dalam darah, periksa mata dan diabetes secara berkala. Karena jika seseorang sudah mengalami kerusakan pada pembuluh darah di retina, maka tidak ada harapan untuk dapat melihat normal seperti sedia kala.

Sebenarnya faktor risiko utama terbentuknya retinopati diabetes adalah durasi diabetes. Di antara pasien yang mengidap diabetes tipe 1 pada studi WESDR, sebanyak 8% mengalami retinopati diabetes tiga tahun setelah yang bersangkutan didiagnosis mengidap diabetes, 25% setelah 5 tahun dan 80% pada 15 tahun. Rata-rata, butuh waktu 15 tahun mulai dari tahap awal hingga tahap kebutaan yang diakibatkan diabetes jika tidak tertangani dengan baik.

Deteksi awal retinopati dapat mencegah kebutaan, karena sejatinya retinopati tahap awal dapat diobati. Bagi mereka yang didiagnosis mengidap diabetes, maka memeriksakan kesehatan mata secara teratur menjadi keharusan, minimal setahun sekali.

Nah, bagi penderita diabetes yang mengalami kesulitan melihat dengan jelas, segera pergi ke dokter mata. Selain itu, mengendalikan kadar gula darah juga dapat mencegah terjadinya retinopati atau memperlambat perkembangan retinopati.

Pengobatan dapat kita lakukan untuk mengobati maupun mencegah terjadinya diabetes menyebabkan kebutaan permanen. Salah satu pengobatan yang paling aman, ampuh, dan tidak akan menimbulkan efek samping adalah dengan konsumsi obat herbal diabetes jus kulit manggis xamthone plus. Jus kulit manggis xamthone plus adalah obat herbal multikhasiat, sehingga tidak hanya menyembuhkan tetapi dapat menormalkan kembali organ tubuh secara keseluruhan. Untuk informasi cara pemesanannya, klik >> cara pembelian xamthone plus

3 komentar: